BPBD Temanggung Bentuk 14 Titik Poskamling di Daerah Rawan Bencana
MAGELANGEKSPRES.TEMANGGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung akan membentuk 14 titik Pos Siskamling (sistem keamanan lingkungan) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Temanggung. Kepala Pelaksana BBPD Temanggung Dwi Sukarmei mengatakan, siskamling kedaruratan bencana alam ini akan dibentuk dan didirikan di daerah-daerah tertentu, terutama daerah yang tingkat kerawanan bencananya tinggi. \"Tidak di semua daerah, hanya di daerah tertentu saja. Pastinya daerah yang dianggap paling rawan terjadi bencana alam,\" katanya, Selasa (13/4). Ia menyebutkan, setidaknya dari 14 titik dimaksud tentu yang potensi terjadinya bencana alam cukup besar, seperti bencana tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan bencana lainnya. \"Kami prioritaskan daerah yang sangat rawan bencana banjir dan longsor, bencana alam ini kemungkinan terjadi cukup besar selama musim penghujan seperti ini,\" ungkapnya. Adapun lokasinya antara lain Kecamatan Gemawang, Parakan, Ngadirejo, Kandangan, Kaloran, Pringsurat, Kledung, Bansari, Tretep, Wonoboyo dan beberapa kecamatan lainnya. \"Yang memang sudah ditetapkan dalam SK bupati itu menjadi daerah skala prioritas kami,\" tukasnya. Menurut Dwi, petugas yang bertanggungjawab di dalam siskamling tugasnya itu adalah begitu terjadi bencana banjir atau tanah longsor nanti melakukan assesment dengan cepat. Baca juga Camat Windusari Minta Kades Mendata Warga yang Mudik \"Tidak hanya mengecek saja, tetapi nanti kita juga akan memperbaiki secara kedaruratan. memperbaiki apabila ada kerusakan-kerusakan yang sekiranya dapat menimbulkan dampak bagi masyarakat nanti kita akan lebih cepat penanganannya,\" tuturnya. Dikatakan, untuk pembentukan pos siskamling ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan DPUPR Kabupaten Temanggung. Untuk penanganan bencana akan lebih mudah karena DPUPR juga sudah mempunyai kepanjangan tangan di tingkat kecamatan. \"Kebetulan di PU itu ada beberapa UPT di kecamatan, ditambah nanti relawan-relawan yang dari BPBD yang hampir di setiap kecamatan juga ada,\" ujarnya. Untuk call center-nya BPBD dan DPU gabung menjadi satu, mengambil kesiapsiagaan yang lebih tinggi yang prinsipnya lebih sering merapatkan barisan dengan perangkat daerah lainnya maupun dengan tokoh-tokoh masyarakat. \"Kami akan berusaha menjalin hubungan dengan semua lapisan masyarakat, dengan harapan kedepan penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat dan di setiap daerah ada relawan yang sudah paham bagaimana penanganan bencana,\" harapnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: